Maumere, GardaFlores – Sekitar 700-an Warga dari 4 Desa di Kecamatan Talibura, Kabupaten Sikka yang terdampak erupsi Gunung Lewotobi laki-laki sudah dievakuasi ke Posko Pengungsian di Kecamatan Waigete, sekitar 21 km dari Kota Maumere.

Plt Sekda Sikka Margareta Movaldes Da Maga Bapa yang ditemui di Posko Pengungsian, Rabu (13/11/2024) sore mengatakan, hingga pukul 13.45 Wita pengungsi dari wilayah terdampak yang sudah tercatat berada di Waigete sebanyak 630 orang, terdiri dari 240 laki-laki dan 390 perempuan.

Saat wawancara berlangsung sekitar pukul 15.00 Wita, sejumlah kendaraan yang membawa pengungsi memasuki areal Posko yang terletak di sebelah timur Pasar Waigete.

“Dengan masuknya kendaraan-kendaraan ini, kita perkirakan warga yang telah dievakuasi sekitar 700 orang,” kata Plt Sekda Sikka yang biasa disapa Femy Bapa ini.

Ia menjelaskan, warga yang dievakuasi ini berasal dari 4 desa di Kecamatan Talibura, yakni Desa Hikong, Kringa, Timu Tawa dan Ojang.

Baca juga:
Dampak Erupsi Gunung Lewotobi, Semua Sekolah di Sikka Diliburkan

Femy Bapa menjelaskan, kegiatan evakuasi ini menurut rencana mulai dilaksanakan Rabu (13/11/2024). Tetapi keadaan di lapangan berubah. Sehingga evakuasi dipercepat sejak tadi malam. “Bahkan ada warga yang sudah tiba sejak kemarin sore,” katanya.

Karena ada percepatan ini, papar Femy Bapa, tenda yang tersedia belum mencukupi. “Saat ini baru ada 2 tenda besar dan 25 tenda keluarga,” katanya.

Ia menambahkan, petugas saat ini sedang membongkar tenda yang dipasang di Posko Boganatar dan Hikong untuk dipasang di Posko Waigete.

Pantauan GardaFlores, masih banyak pengungsi yang belum mendapat tempat di tenda-tenda yang telah disiapkan. Mereka masih harus menunggu petugas menyiapkan tenda.

Sekitar pukul 16.00 Wita, para pengungsi yang tampak lesu dan kelaparan mulai diarahkan oleh Camat Talibura, Lasarus Gunter untuk mengantre makanan. Melalui pengeras suara, ia meminta agar anak-anak dan orang tua lebih dahulu maju untuk mengambil makanan.

Evakuasi Malam Hari

Karena keadaan mendesak, evakuasi yang sedianya dimulai Rabu (13/11/2024) dipercepat mulai Selasa (12/11/2024) malam  pukul 23.40 Wita dan berlangsung hingga Rabu (13/11/2024) dini hari pukul 04.00 Wita.

Baca juga:
Pasca Penetapan Status Siaga Darurat Bencana, Penjabat Bupati Sikka Minta Kampanye Ansy-Jane Ditunda

“Evakuasi dilakukan untuk warga di tiga desa yang terdampak erupsi serta pengungsi mandiri dari Flores Timur yang berada di lokasi tersebut,” kata Kasi Humas Polres Sikka, Ipda Yermi Soludale.

Proses evakuasi ini dipimpin langsung oleh Penjabat Bupati Sikka Adrianus Firminus Parera, didampingi Kapolres Sikka AKBP Hardi Dinata dan Penjabat Sekda Sikka Margareta Movaldes Da Maga Bapa.

Turut hadir Sekretaris BPBD Kabupaten Sikka Muhamad N. Karim, Kapolsek Waigete IPTU I Wayan, serta personel dari Polres Sikka, Polsek Waigete, dan Koramil 1603-02 Talibura.

Kendaraan yang digunakan dalam evakuasi mencakup Truk Dalmas Polres Sikka, Bus Angkatan Laut, Mobil Operasional BNPB, Mobil Patroli Lantas Polres Sikka, Truk Satpol PP, serta Bus Pelajar Dinas Perhubungan Kabupaten Sikka.»

(fer/rel)

Tags:erupsi gunung lewotobiPenjabat Bupati Sikka Adrianus Firminus PareraPosko PengungsianSekda Sikka Margareta Movaldes Da Maga Bapa