Maumere, GardaFlores – Pemerintah Daerah Kabupaten Sikka bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) menggelar rapat koordinasi (rakor) untuk mengevaluasi penanganan pengungsi terdampak erupsi Gunung Api Lewotobi Laki-laki.

Kegiatan tersebut berlangsung pada Kamis (21/11/2024) pukul 19.00 Wita di lokasi pengungsian di Desa Egon, Kecamatan Waigete.

Baca juga:
Ratusan Simpatisan “Joker” Gelar Aksi, Minta Jangan Ada Intervensi Terhadap Persidangan Kasus TPPO

Rakor yang dipimpin oleh Asisten II Sekretaris Daerah Kabupaten Sikka, Konstantia Arankoja itu dihadiri Danlanal Maumere Kolonel Marinir Anjas Wicaksono Putro dan Dandim 1603 Sikka Letkol Armed Deni Resta Permana.

Turut hadir Kepala BPBD Sikka, Yohanes B.C. Putu Botha, Kepala Dinas Sosial Sikka, Rudolfus Ali, perwakilan Keuskupan Maumere, Kapolsek Waigete IPTU I Wayan Artawan, serta camat dari wilayah terdampak, yaitu Waigete, Talibura, dan Waiblama.

Rapat ini bertujuan untuk mengevaluasi kekurangan dalam penanganan pengungsi, baik di posko utama maupun di tempat pengungsian lainnya.

Asisten II Sekda Sikka menyoroti pentingnya perhatian terhadap sanitasi, pengelolaan sampah, serta kesehatan para pengungsi. Ia menegaskan agar setiap seksi memastikan kebutuhan pengungsi terpenuhi dengan baik.

Plt. Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Sikka, Yohanes BC Putu Bota pada kesempatan itu  mengatakan, jumlah pengungsi di Posko Waigete terus bertambah dan meminta pembaruan data dilakukan secara rutin.

Baca juga:
Bantu Pengungsi di Waigete, Mabes Polri Kirim Empat Unit Mobil

Sementara Kepala Dinas Sosial Kabupaten Sikka, Rudolfus Ali, menyampaikan bahwa dapur umum harus mengutamakan penyediaan sarapan pagi bagi anak-anak sekolah di lokasi pengungsian.

Camat Waiblama, Fransiskus Ismail, melaporkan keberadaan pengungsi mandiri di wilayahnya dan meminta agar bantuan harian dari posko utama di Waigete. Ia memastikan data pengungsi mandiri terus diperbarui dan dilaporkan kepada Pemda Sikka.

Perwakilan Keuskupan Maumere, pada kesempatan itu  menyatakan komitmennya untuk menyediakan pendampingan psikososial bagi anak-anak pengungsi. Selain itu, misa mingguan di lokasi pengungsian direncanakan dipimpin langsung oleh Uskup Maumere.

Kapolsek Waigete IPTU I Wayan Artawan juga melaporkan situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) di lokasi pengungsian masih kondusif. Ia meminta perhatian terhadap ketersediaan bahan bakar solar untuk dapur umum, yang perlu diperbarui setiap dua hari.

Melalui rapat ini, Pemda Sikka berharap pelayanan kepada pengungsi dapat lebih optimal, khususnya dalam mengatasi kekurangan yang ada di berbagai bidang. Langkah-langkah evaluasi akan terus dilakukan untuk memastikan kondisi para pengungsi tetap terjaga dengan baik hingga situasi kembali normal.»

(rel)

Tags:Kapolsek Waigete IPTU I Wayan ArtawanKepala BPBD SikkaKepala Dinas Sosial SikkaPemerintah Daerah Kabupaten Sikkapengungsi terdampak erupsi Gunung Api Lewotobi Laki-lakiperwakilan Keuskupan MaumereRudolfus AliYohanes B.C. Putu Botha