Maumere, GardaFlores – Hingga Kamis (14/11/2024) siang, jumlah warga kecamatan Talibura yang dievakuasi ke Posko Waigete sebanyak 880 orang. Jumlah ini masih akan terus bertambah seiring dengan kegiatan evakuasi penduduk pada 5 desa di perbatasan dengan Kabupaten Flores Timur yang terdampak erupsi gunung Lewotobi.

Sekretaris BPBD Kabupaten Sikka, L. Karim ketika dihubungi Kamis (14/11/2024) mengatakan, jumlah tersebut merupakan data sementara dan belum termasuk pengungsi mandiri yang saat ini masih dalam proses pendataan.

Baca juga:
Di Sikka 51 TPS Tidak Terjangkau Internet dan 28 TPS Belum Ada Listrik PLN

Dari 5 desa terdampak, yakni Hikong, Kringa, Timutawa, Ojang, dan Udek Duen, desa yang disebut terakhir ini belum dievakuasi. Data-data yang ada juga memperlihatkan, bahwa baru sedikit warga dari ke-4 desa itu yang sudah dievakuasi. Banyak warga masih bertahan di desa masing-masing.

Karim menambahkan bahwa situasi pengungsi masih dinamis, dengan arus warga yang terus berdatangan akibat ketidakpastian kondisi di desa mereka.

Kebutuhan Logistik Pengungsi

Lebih kanjut, Karim mengatakan, kebutuhan logistik bagi pengungsi di posko induk Waigete saat ini mencukupi. Tetapi beberapa perlengkapan tambahan masih diperlukan.

Kebutuhan mendesak yang perlu segera dipenuhi antara lain piring dan gelas plastik, sendok makan, tempat sampah, ember, serta sabun deterjen. Selain itu, kebutuhan khusus seperti susu untuk ibu hamil, anak-anak, dan lansia juga mendesak.

Kebutuhan pangan tambahan seperti ikan, sayur, telur ayam, serta barang kebutuhan lainnya seperti minyak telon, minyak kayu putih, bola lampu dan fiting, kayu bakar, serta pembalut perempuan juga masih kurang.

Perlu Penanganan Menyeluruh

Anggota DPRD Sikka dari Dapil 3, Agustinus Adeodatus, turut menyuarakan keprihatinan terkait lambannya proses evakuasi, terutama di Desa Udek Duen. Menurutnya, DPRD Sikka telah melakukan Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan pemerintah pada September 2024, mendesak penetapan status siaga bagi erupsi Gunung Lewotobi.

“Udara di lima desa itu sudah tidak layak hirup. Air minum sudah terkontaminasi, dan debu vulkanik menyelimuti seluruh daerah tersebut setiap hari,” jelas Adeodatus.

Ia menyarankan agar semua desa terdampak dievakuasi segera untuk menjamin keselamatan warga.

Adeodatus juga mengungkapkan adanya kekhawatiran mengenai keterlambatan penyediaan makan bagi pengungsi. Ia menjelaskan bahwa pengungsi mulai berdatangan dalam jumlah besar setelah terdengar gemuruh dari gunung.

Baca juga:
Dampak Erupsi Gunung Lewotobi, Semua Sekolah di Sikka Diliburkan

“Kondisi ini membuat persiapan logistik di dapur umum baru bisa dilakukan secara darurat,” katanya. Meski demikian, Adeodatus optimis bahwa semua kebutuhan pangan dan logistik bagi para pengungsi akan terpenuhi dengan baik.

Ia berharap agar pemerintah memberikan pelayanan memadai bagi warga yang telah dievakuasi di Waigete, serta memastikan pelayanan yang sama bagi warga di desa-desa terdampak yang masih bertahan.»

(rel)

Tags:BPBD Kabupaten Sikkaerupsi gunung lewotobiHIKONGKringaOjangPengungsiSatu Desa Belum DievakuasiTimutawaUdek Duen