Maumere, GardaFlores – Cletus Beru, SPd, M.M, salah seorang anggota tim penyusun Muatan Lokal (Mulok) untuk SD dan SMP Kabupaten Sikka, diundang sebagai narasumber oleh desainer kawakan internasional dalam bidang tenun ikat pewarna alam di Jakarta, Kamis (12/12/2024).

Moat Cletus adalah pegiat budaya dan pengelola Sanggar Doka Tawa Tana, dari desa Umauta, sebuah destinasi wisata budaya di Kecamatan Bola, Kabupaten Sikka. Sebagai narasumber, Cletus diminta untuk berbicara mengenai pengembangan tenun ikat pewarna alam, yang kini mulai diperkenalkan di berbagai acara baik daerah, nasional, maupun internasional.

Baca juga:
Dinas PKO Sikka Gelar Bimtek Mulok Bahasa dan Budaya bagi Guru SD dan SMP

Akibat undangan tersebut, Cletus tidak dapat menghadiri Bimbingan Teknis (Bimtek) Mulok yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga (PKO) Kabupaten Sikka pada Rabu (11/12/2024) di Gedung Sikka Convention Centre (SCC).

“Saya tidak bisa hadir dalam Bimtek yang digelar oleh Dinas PKO Kabupaten Sikka karena saya diundang oleh desainer kawakan di Jakarta,” ungkap Cletus, Jumat (13/12/2024).

Sebagai narasumber, Cletus menjelaskan bahwa dia harus bertemu dengan desainer tersebut untuk membahas kerja sama yang akan melibatkan Sanggar Doka Tawa Tana dalam pengembangan produk turunan dari kain tenun ikat pewarna alam, yang rencananya akan diekspor ke pasar internasional.

Cletus Beru memperkenalkan tenun ikat Sikka kepada Erick Thohir pada Brilian Preneur di Jakarta Convention Center. (Foto: Ist)

Tenun Ikat Mendunia

Cletus mengatakan, kualitas kain tenun ikat Doka Tawa Tana kini telah mendunia. Kain tenun tersebut telah diperkenalkan dalam berbagai acara, baik di tingkat daerah, nasional, maupun internasional. Cletus juga turut aktif memperkenalkan budaya Nian Tana, yang meliputi seni musik dan tarian tradisional, sebagai bagian dari warisan leluhur Sikka.

Selain itu, Cletus menyebutkan bahwa meskipun akses menuju Sanggar Doka Tawa Tana di desa Umauta masih terbatas dan kurang mendapat perhatian dari pemerintah daerah, provinsi, maupun pusat, masyarakat setempat tetap bersemangat dalam menjalankan aktivitas budaya. “Meskipun akses ke tempat kami tidak memadai, semangat warga untuk menjaga dan melestarikan budaya tetap tinggi,” kata Cletus.

Baca juga:
Budaya dan Bahasa Adat Harus Jadi Muatan Lokal di SD dan SMP

Kampung Dokar, desa Umauta tempat Sanggar Dokar Tawa Tana berada, meraih penghargaan sebagai Desa Wisata Tingkat Nasional pada tahun 2022. Penghargaan ini menjadi pemacu semangat masyarakat untuk terus menjaga dan merawat budaya mereka, yang kini menjadi bagian dari pelajaran Mulok (Muatan Lokal) di sekolah-sekolah se-Kabupaten Sikka. Cletus berharap kerja sama yang baik dengan tua-tua adat di masing-masing wilayah dapat menjaga warisan budaya ini untuk generasi mendatang.

Cletus juga memberikan apresiasi kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Sikka dan Kepala Dinas PKO Kabupaten Sikka, Germanus Goleng, yang telah menginisiasi penerbitan buku Mulok. Buku ini bertujuan untuk memperkenalkan budaya lokal kepada siswa SD dan SMP di Kabupaten Sikka, serta menjaga kelestarian budaya Nian Tana melalui pendidikan.»

(rel)

Tags:Cletus BeruDesa UmautaDoka Tawa TanaKABUPATEN SIKKAKecamatan BolaTenun Ikat Pewarna Alami