Maumere, GardaFlores – Mathilde Rikarda (52), warga Desa Wailamun, Kecamatan Talibura, Kabupaten Sikka, nekat mengakhiri hidupnya dengan cara tragis setelah bertengkar dengan suaminya, Yoseph Sudarso. Insiden tersebut terjadi pada Senin (2/9/2024) sekitar pukul 18.30 WITA.

Kepala Seksi Humas Polres Sikka, AKP Susanto Rabu (4/9/2024) di Maumere, mengungkapkan bahwa Mathilde sempat berpamitan kepada tetangganya sebelum melakukan aksi nekat tersebut. Dengan membawa sebotol air minum berukuran besar, Mathilde menyatakan niatnya untuk bunuh diri.

“Selamat berpisah, saya pamit dulu, karena saya minum racun, dan saya mau mati,” ungkap Mathilde kepada tetangganya.

Beberapa saat setelah berpamitan, Mathilde ditemukan pingsan di sekitar lokasi kejadian oleh warga yang segera berusaha memberikan pertolongan. Salah satu warga, Alfridus Sari, kemudian melaporkan kejadian ini kepada pihak kepolisian.

Petugas dari Sub Sektor Nebe segera tiba di lokasi untuk memberikan penanganan awal. Mathilde kemudian dilarikan ke Puskesmas Watubaing untuk mendapatkan perawatan medis. Namun, kondisinya terus memburuk hingga akhirnya dirujuk ke RS St. Gabriel Kewapante pada Selasa (3/9) dini hari. Sayangnya, upaya penyelamatan tidak berhasil, dan Mathilde dinyatakan meninggal dunia pada pukul 07.00 WITA.

Penyelidikan sementara dari pihak kepolisian menduga aksi nekat Mathilde dipicu oleh perselisihan dengan suaminya, Yoseph Sudarso, yang juga telah dimintai keterangan sebagai saksi dalam kasus ini. Meskipun demikian, pihak keluarga korban menerima peristiwa ini sebagai musibah dan memilih untuk tidak melanjutkan laporan kepada pihak berwajib.

Saat ini, jenazah Mathilde disemayamkan di rumah duka di Desa Wailamun dan akan dimakamkan dalam waktu dekat. Peristiwa ini menjadi pengingat bagi masyarakat akan pentingnya komunikasi dan penyelesaian masalah dalam rumah tangga.

Kepala Sub Sektor Nebe, AIPTU Sadryanto, mengimbau masyarakat untuk tidak ragu mencari bantuan atau berkonsultasi dengan pihak berwenang jika menghadapi tekanan atau masalah berat.

“Dengan adanya kejadian ini, diharapkan masyarakat lebih waspada dan terbuka dalam menghadapi setiap masalah, demi mencegah terulangnya tragedi serupa di masa depan,” tutup Sadryanto.»

(rel)

Tags:BUNUH DIRIMINUM RACUNSikkaWAILAMUN