Maumere, GardaFlores—Kondisi Kakek Longginus Rustanto, suami almarhumah Nenek Erni yang dievakuasi dari Ruko Indomesin, Jalan Don Juang, Kelurahan Kotauneng, Kecamatan Alok, kini semakin baik.
“Kondisi kakek Longginus saat ini tampak lebih sehat dan segar, berbeda jauh dengan kondisi saat dievakuasi kedua cucunya,” kata Alfons Ase, Kuasa Hukum Ermelinda Indah dan Richardo, di Mapolres Sikka, Rabu (21/8/2024).
Indah dan Richardo berada di Mapolres Sikka untuk melaporkan paman mereka Johni Titi bersama isterinya, Maria Lindawati dan anaknya Wenda Rustanto alias Emilia terkait kematian Nenek Erni yang ditemukan telah membusuk dan berulat pada 3 Agustus 2024.
Kedua cucu Kakek Longginus dan Nenek Erni tersebut, selama ini tinggal di Labuanbajo, Kabupaten Manggarai Barat. Mereka datang ke Maumere untuk menjenguk kakek dan nenek mereka.
Malangnya, ketika tiba di Maumere, nenek Erni sudah meninggal. Ia diduga ditelantarkan oleh paman mereka, Johni Titi dan keluarganya. Akibat kematian Nenek Erni yang menyedihkan itu, Indah dan Richardo berniat menjemput Kakek Longginus dari Ruko Indomesin.
BACA JUGACucu Nenek Erni Laporkan Johni T dan Keluarganya ke Polres Sikka |
Niat Indah dan Richardo ini ditentang Johni Titi dan isterinya, serta anak mereka Amelia. Situasi sempat memanas. Warga sekitar yang berdatangan setelah mendengar ribut-ribut di Ruko Indomesin, sempat tersulut. Ada yang sempat melempar batu ke atap Ruko tersebut.
Tetapi tak lama kemudian, Indah dan Richardo berhasil mengevakuasi kakek Longginus.
“Evakuasi itu berhasil karena diberi ruang oleh pihak kepolisian yang hadir di lokasi. Juga ada utusan Lurah setempat, Ketua RT, Linmas dan warga lainnya,” papar Alforns Ase.
Dia menjelaskan, ketika Longginus dirawat oleh anaknya yang lain dan juga cucu-cucunya, ada perubahan yang sangat drastis.
Sementara itu, Indah pada kesempatan yang sama mengatakan, kakeknya sudah mengalami perubahan besar.
“Opa sudah bisa bercerita dan tertawa saat ngobrol dengan cucu-cucunya. Padahal awalnya setelah dievakuasi, dia tampak ketakutan, bingung, diam saja. Namun seiring berjalannya waktu, Opa tampak mulai membaik dan wajahnya segar,” kata Indah.
“Hari pertama setelah dievakuasi, Opa sering minta untuk pulang karena dia berpikir Oma masih hidup. Namun setelah berselang dua hari, temannya datang memberi tahu kalau Oma sudah meninggal. Dengan sendirinya Opa sudah tidak mau pulang ke rumahnya. Opa seperti trauma dengan kejadian sebelumnya,“ pungkasnya.»
(rel)