Maumere, GardaFlores—Kepala Desa Nangatobong, Kecamatan Waigete, Kabupaten Sikka, Yaitus Yan Januari memberikan dukungannya terhadap warganya yang ingin bekerja di Kalimantan, khususnya di PT Dwie Warna Karya, perusahaan yang bergerak di sektor perkebunan kelapa sawit. Dukungan tersebut diberikan sebagai upaya mendorong peningkatan ekonomi keluarga masyarakat desa.
Dalam keterangannya kepada media ini, Jumat (4/4/2025), Yan mengatakan bahwa keberangkatan tenaga kerja harus melalui jalur resmi dan diketahui oleh pemerintah dari tingkat RT hingga kabupaten. Hal ini penting untuk memastikan perlindungan dan pengawasan terhadap para pekerja.
“Saya mendukung warga untuk bekerja di Kalimantan agar bisa meningkatkan penghasilan mereka. Tapi harus lewat jalur resmi, supaya jika terjadi sesuatu, pemerintah bisa ambil bagian dalam pengawasan,” ujar Yaitus.
Baca juga:
Kuasa Hukum Joker Nilai Ketua PADMA Indonesia Tak Pahami Proses Hukum
Ia mengungkapkan, selama ini masih banyak warga Nangatobong yang berangkat ke Kalimantan secara mandiri tanpa sepengetahuan pemerintah desa. Keberangkatan semacam ini dinilai rawan karena tidak ada jaminan keamanan dan perlindungan hukum bagi para pekerja.
Yan menjelaskan, Desa Nangatobong memiliki tiga dusun yakni Dusun Wairhang, Ahuwair, dan Habilogut. Mayoritas masyarakatnya menggantungkan hidup dari penyulingan moke—minuman tradisional hasil sadapan pohon lontar—dan produksi batu bata secara manual. Namun, penghasilan dari kegiatan tersebut belum mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari.
“Sekitar 70 hingga 80 persen warga kami masih tergolong miskin. Selain penghasilan yang minim, mereka juga terbebani oleh kewajiban adat yang membutuhkan biaya,” jelasnya.
Kades Yaitus juga berharap para pekerja yang kembali dari Kalimantan bisa membuka usaha baru di kampung untuk membantu roda perekonomian desa. Ia berpesan agar para pekerja tidak menghamburkan hasil jerih payah mereka di rantau, melainkan mengirimkan uang kepada keluarga di kampung.

Sementara itu, Florianus Ntanguk selaku perekrut tenaga kerja dari PT Dwie Warna Karya mengatakan bahwa proses rekrutmen dilakukan secara resmi dan melibatkan pemerintah kabupaten serta kepolisian.
“Seluruh prosesnya legal. KTP pekerja kami data, dan mereka dilepas secara resmi oleh pemerintah sebelum diberangkatkan. Mereka juga tidak dibebani biaya tiket sampai tiba di Kalimantan,” ujar Florianus.
Menurutnya, hingga saat ini sudah dua gelombang tenaga kerja diberangkatkan ke Kalimantan, masing-masing sebanyak 11 orang dan 16 orang. Gelombang ketiga akan diberangkatkan pada 13 April 2025 dengan jumlah sekitar 40 orang. Pada gelombang keempat, Florianus sendiri akan mendampingi langsung para pekerja ke Kalimatan.»
(rel)