Maumere, GardaFlores—Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Melki Lakalena meminta maaf atas pernyataannya terkait ketiadaan dokter anestesi di RSUD TC Hillers Maumere.
Permintaan maaf tersebut disampaikan pada Minggu malam, 13 April 2025, di Kantor Bupati Sikka, usai rapat terbatas bersama jajaran pemerintah daerah dan pihak rumah sakit.
Untuk diketahui, sebelumnya Gubernur Melki mengancam akan mencabut SIP (Surat Izin Praktek) untuk dua dokter anestesi masing-masing dr. Remidason Riba, Sp.An. dan dr. Yosefin Erfleniati Jati.
Gubernur Melki menjelaskan bahwa pernyataannya itu didasarkan pada informasi yang ternyata tidak benar. Informasi tersebut berkaitan dengan ketidakhadiran dua dokter anestesi tersebut di RSUD TC Hiller.
Baca juga:
2 Dokter Anestesi Kembali Bertugas di RSUD TC Hillers
“Ternyata informasi yang saya terima tidak benar dan tidak berkaitan langsung dengan dokter anestesi. Mungkin ini akibat informasi kesehatan yang tidak tersampaikan dengan baik. Saya menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh masyarakat Kabupaten Sikka dan Pemerintah Kabupaten Sikka,” ujar Melki.
Sementara itu, Bupati Sikka Juventus Yoris Kago (JPYK) menyatakan bahwa persoalan mengenai keberadaan dokter anestesi di RSUD TC Hillers telah diselesaikan. Ia memastikan bahwa dua dokter anestesi tersebut kini telah tersedia dan siap kembali bertugas.
Baca juga:
GMNI Apresiasi Langkah Cepat Pemerintah Atasi Krisis di RSUD TC Hiller
“Semua sudah selesai. Dokter anestesi untuk RSUD TC Hillers sudah ada. Besok pagi (Senin, 14 April 2025), saya akan menghantar langsung kedua dokter ke rumah sakit,” kata JPYK.
Kedua dokter tersebut dijadwalkan mulai bertugas kembali di RSUD TC Hillers pada Senin pagi, 14 April 2025.»
(rel)