Maumere, GardaFlores—PADMA Indonesia (Pelayanan Advokasi untuk Keadilan dan Perdamaian Indonesia) mengutuk keras kebrutalan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang menewaskan Rosalia Rerek Sogen, seorang guru asal Kabupaten Flores Timur dalam sebuah serangan di Distrik Anggruk, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan, Jumat (21/3/2025).
Baca juga:
RSUD TC Hillers Maumere Akan Kedatangan Dua Dokter Anestesi
Ketua Dewan Pembina PADMA Indonesia, Gabriel Goa, Senin (24/3/2025) dalam pernyataannya yang diterima media ini, mengutuk keras tindakan kekerasan yang menimpa korban. Ia menilai bahwa kekerasan terhadap perempuan merupakan pelanggaran serius terhadap hak asasi manusia dan harus mendapatkan perhatian serius dari pemerintah serta komunitas internasional.
“Kami mengutuk keras tindakan kekerasan terhadap perempuan, khususnya perempuan NTT yang menjadi korban di Papua. Kami mendesak Dewan HAM PBB untuk melakukan pemantauan dan menindak tegas pelaku kejahatan kekerasan terhadap perempuan dan masyarakat sipil di Papua,” ujar Gabriel Goa.
Baca juga:
Terkait Kasus AF (15) Bakar Diri, Iptu Yermi: Propam Sedang Investigasi
PADMA Indonesia juga menyerukan kepada semua pihak, termasuk Organisasi Papua Merdeka (OPM) dan aparat keamanan TNI/Polri, untuk menghentikan segala bentuk kekerasan terhadap perempuan, anak-anak, dan masyarakat sipil. Menurutnya, tindakan semacam ini dapat dikategorikan sebagai pelanggaran HAM berat.

Selain itu, PADMA Indonesia meminta Bupati Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan, untuk memastikan jenazah korban dapat dipulangkan ke kampung halamannya di Flores Timur guna mendapatkan penghormatan terakhir dari keluarga.
Diberitakan media, seorang guru asal Flores Timur, Rosalia Rerek Sogen (30), tewas dalam serangan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Distrik Anggruk, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan, Jumat (21/3/2025). Keluarga korban meminta agar jenazah segera dipulangkan ke kampung halamannya.
Dalam insiden tersebut, tujuh orang tenaga pendidik dan kesehatan menjadi korban. Enam orang mengalami luka-luka, sementara Rosalia meninggal dunia. Para korban yang selamat kini tengah menjalani perawatan di Rumah Sakit Yowari Sentani dan Rumah Sakit Bhayangkara Jayapura.

Menurut seorang guru asal NTT yang bertugas di Distrik Pasema, Yahukimo, enam dari tujuh korban berasal dari NTT, sedangkan satu korban lainnya berasal dari Sorong, Papua Barat Daya.
“Yang meninggal dunia satu orang, atas nama Rosalia Rerek Sogen dari Larantuka, Kabupaten Flores Timur,” ujar sumber tersebut saat dihubungi, Minggu (23/3/2025).
Adapun nama-nama korban yang mengalami luka-luka yakni Videlis Lena, Tari More, Paskalia Liman, Kosmas Paga, Irma Nenobahan, dan Vantiana Kambu.»
(rel)