Maumere, GardaFlores — Jaringan internet di pedalaman Kabupaten Sikka, masih menjadi hambatan serius bagi masyarakat, terutama siswa sekolah dasar (SD) yang sedang mengikuti Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK). Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Sikka menerima banyak keluhan terkait keterbatasan akses internet ini dan berencana mengirim surat resmi kepada pihak-pihak terkait untuk menyelesaikan masalah tersebut.
Hal ini disampaikan Kadis Kominfo Kabupaten Sikka, Awales Syukur, Rabu (30/10) di Maumere.
Awales mengaku banyak sekolah yang melakukan pengaduan terkait macetnya jaringan internet. Sejumlah sekolah terpaksa harus ke kota untuk mendapatkan jaringan internet saat mengikuti ANBK. Atas kondisi ini, ia mengatakan akan menyampaikan surat secara resmi.
Untuk diketahui puluhan tower Base Transceiver Station (BTS) dari beberapa operator telekomunikasi telah terpasang di berbagai kecamatan di Kabupaten Sikka, termasuk di Kecamatan Doreng yang banyak dikeluhkan.
Beberapa di antaranya adalah BTS milik Gihon Telekomunikasi dan Centra Tama untuk operator XL, Protelindo untuk operator Indosat, serta Daya Mitra Telekomunikasi untuk operator Telkomsel. Meski sudah berdiri di lokasi-lokasi seperti Desa Wogalirit, Desa Nenbura, dan Desa Watumerak, BTS-BTS tersebut belum mampu menyediakan jaringan internet yang memadai bagi masyarakat setempat.
Kondisi ini mengakibatkan para siswa SD yang mengikuti ANBK terpaksa harus menempuh perjalanan jauh ke ibu kota kabupaten, Maumere, demi mengakses internet. Situasi ini menjadi perhatian Dinas Kominfo Sikka yang akan segera mengambil tindakan dengan mengirim surat resmi.
“Kami banyak menerima pengaduan dari masyarakat, di pedalaman yang sulit sinyal internet. Apa lagi saat anak sekolah mengikuti ANBK sehingga harus membutuhkan akses internet yang memadai,” ujarnya.
Rencana pengiriman surat ini diharapkan menjadi langkah awal agar pemerintah pusat maupun operator telekomunikasi memperhatikan dan memperbaiki kondisi jaringan internet di wilayah 3T (Tertinggal, Terdepan, Terluar), seperti Kabupaten Sikka. Langkah ini juga diharapkan dapat mendukung kebutuhan dasar masyarakat, khususnya dalam bidang pendidikan, serta mewujudkan kesetaraan akses teknologi bagi seluruh masyarakat di Indonesia.»
(rel)