Maumere, GardaFlores—Puluhan rumah warga di Kampung Garam, Kelurahan Kota Uneng, Kecamatan Alok, Kabupaten Sikka, terendam banjir rob sejak Senin (28/4) hingga Rabu (30/4).

Ketua RT 006/RW 004 Kampung Garam, Martinus Paulus Boy, mengatakan bahwa banjir rob sudah menjadi langganan setiap tahun dan dapat terjadi tiga hingga empat kali dalam sebulan.

“Banjir rob selalu menggenangi rumah warga hampir setiap tahun. Air masuk sampai ke dalam rumah, bahkan ke kamar-kamar,” kata Boy saat ditemui di Maumere, Rabu (30/4/2025).

Baca juga:
Festival Ketenagakerjaan Sikka Sambut May Day 2025, Fokus Kurangi Pengangguran dan Perkuat Hubungan Industrial

Menurut Boy, pemerintah sudah beberapa kali menerima laporan dari warga. Bahkan, Wakil Bupati Sikka Simon Subandi Supriyadi pernah meninjau langsung lokasi terdampak banjir beberapa waktu lalu. Saat itu, Wakil Bupati berjanji akan membangun talud di sepanjang pantai utara Kampung Garam.

“Wakil bupati sudah datang dan berjanji membangun talud. Kami berharap pembangunan itu segera direalisasikan agar kampung kami tidak terus-menerus terendam,” jelasnya.

Boy menegaskan bahwa pembangunan talud sepanjang 800 meter diyakini dapat mengatasi banjir rob di kampung tersebut.

Ketua RT 006/RW 004 Kampung Garam, Martinus Paulus Boy. (GardaFlores/Karel Pandu)

Selain masalah banjir, warga juga mengeluhkan soal pemasangan lampu jalan. Menurut Boy, rencana awalnya terdapat tiga titik pemasangan, namun yang direalisasikan hanya dua titik. Bahkan, satu titik lampu dipasang jauh dari permukiman warga.

“Kenapa yang awalnya tiga titik, sekarang hanya dua? Dan salah satunya malah jauh dari kampung. Satu lampu lagi katanya dibawa pulang oleh petugas Dinas Perhubungan,” ungkap Boy dengan nada kecewa.

Warga Kampung Garam berharap pemerintah daerah segera menindaklanjuti janji pembangunan talud dan melakukan evaluasi terhadap pemasangan lampu jalan demi kenyamanan dan keselamatan warga.»

(rel)

Tags:Kampung GaramMartinus Paulus BoyMAUMERE