Maumere, GardaFlores—Kisah cinta antara Jodhy, seorang pegawai Bank dan Bunga yang bekerja di sebuah kantor notaris berujung pahit. Setelah mengetahui Bunga telah hamil, Jodhy membujuk Bunga untuk melakukan aborsi. Bukan hanya itu, Jodhy juga tidak bersedia menikahi Bunga.

Bunga menuturkan kisahnya itu di Desa Lusitada, Kecamatan Nita, Kabupaten Sikka, Jumat (7/3/2025), usai sidang adat yang digelar Pemerintah Desa dan Lembaga Adat setempat dengan terlapor Jodhy.

Bunga mengatakan, setelah mengetahui bahwa ia hamil, sikap Jodhy berubah dan tidak lagi menunjukkan perhatian yang semestinya. Padahal sebelumnya Jodhy sangat agresif mengejar dirinya. Bunga pun sudah mengatakan bahwa dirinya sudah memiliki kekasih, tetapi Jodhy tetap berusaha menjalin hubungan dengannya dan sering menemuinya dalam berbagai kesempatan.

Baca juga:
Denda 1 Hektar Tanah Tak Disanggupi, Sidang Adat Nyaris Ricuh

Hubungan keduanya semakin dekat karena interaksi mereka dalam pekerjaan. Jodhy yang bekerja di bank sering bertemu dengan Bunga dalam urusan profesional. Setelah beberapa bulan, keduanya akhirnya menjalin hubungan yang berujung pada keputusan Bunga untuk berpisah dengan kekasihnya.

Bunga mengisahkan, mereka kemudian tinggal bersama, dan ketika ia memberi tahu tentang kehamilannya, Jodhy justru memintanya untuk melakukan aborsi. Permintaan tersebut ditolak keras oleh Bunga. Setelah itu, Jodhy mulai jarang pulang dan membiarkan Bunga sendirian. Bahkan, Jodhy diduga memesan obat untuk menggugurkan kandungan melalui seorang anggota keluarganya yang berprofesi sebagai perawat. Namun, Bunga tetap menolak untuk mengonsumsi obat tersebut.

“Setelah tahu saya hamil, dia mulai sering tidak pulang dengan berbagai alasan. Sikapnya berubah, mulai menjaga jarak, dan membiarkan saya sendiri di rumah,” ujar Bunga.

Baca juga:
Kapolres Sikka dan Bhayangkari Bagikan Takjil kepada Masyarakat

Tidak hanya itu, Bunga juga mengaku mendapat tekanan dari keluarga Jodhy. Seorang saudari Jodhy disebut mendatanginya dan menyatakan bahwa Jodhy sebagai pegawai bank, tidak bisa menikahi Bunga. Mendengar hal tersebut, Bunga hanya bisa menangis mengingat perjuangan Jodhy yang awalnya bersikeras ingin menjalin hubungan dengannya.

“Saudari Jodhy datang ke rumah yang saya tinggali dan langsung marah-marah, mengatakan bahwa saya tidak pantas menjadi istri saudaranya. Padahal, sebelumnya Jodhy sendiri yang mengejar-ngejar saya hingga akhirnya saya meninggalkan pacar saya,” kata Bunga.

Ketika dikonfirmasi, Jodhy membenarkan bahwa ia menjalin hubungan dengan Bunga dan bahwa Bunga sedang mengandung anaknya. Namun, ia mengaku belum siap untuk menikah. Ia juga menyatakan bersedia menerima konsekuensi dari keluarganya.

“Saya mengakui kesalahan saya. Memang benar Bunga adalah pacar saya, tetapi saya belum siap menikah. Saya khilaf, dan saya siap menerima konsekuensi dari keluarga Bunga,” ujarnya.

Ditanya tentang upayanya membujuk Bunga melakukan aborsi, Jodhy tidak memberi jawaban.»

(rel)

Tags:Belum Siap MenikahDesa LusitadaJodhy Bujuk Bunga Melakukan AborsiKECAMATAN NITA