Maumere, gardaflores.com – Ini penuturan Longginus Rustanto (89), suami almarhumah Erni Trio. Ia baru dibebaskan dari penyekapan yang dilakukan anak kandungnya, Johni Titi dan keluarga, Selasa (6/8/2024).

Selama 20 tahun terakhir, kata Longginus, ia bersama isterinya, Erni Trio diperlakukan secara kejam oleh anak dan menantunya di Ruko Indomesin, Jalan Don Juan, Kelurahan Kotauneng, Kecamatan Alok, Kabupaten Sikka.  

Saat dikunjungi gardaflores.com, Rabu (7/8/2024), ia sedang dirawat oleh keponakan dan cucunya.

Longginus baru dievakuasi dari rumah anaknya, oleh dua orang cucunya, Ermelinda Indah dan Richardo. Kedua cucunya itu selama ini tinggal bersama orangtua mereka di Labuanbajo, Kabupaten Manggarai Barat. Mereka datang ke Maumere untuk menjenguk kakek dan nenek mereka, Longginus dan Erni.

Malangnya, nenek Erni sudah meninggal. Ia ditemukan sudah membusuk dan berulat, Sabtu (3/8/2024) lalu. Akibat kematian nenek Erni yang menyedihkan itu, Indah dan Ricardo, bersikeras untuk mengevakuasi kakek Longginus.

Walau sedikit dramatis, evakuasi itu akhirnya berhasil dan kini Longginus  berada di rumah keluarganya yang lain di Waidoko, Kelurahan Wolomarang, Kecamatan Alok Barat.

Ia menuturkan, selama ini dia dan istrinya Erni, nyaris tidak diperhatikan. Mulai dari makan, minum hingga pakaian. Pemeriksaan kesehatan dan pengobatan pun tidak pernah mereka dapatkan.

Dengan terbata-bata, ia melanjutkan ceritanya. Untuk keperluan minum, katanya, ia minum air PAM langsung dari kran atau bahkan dari bak mandi. 

Untuk makan, katanya, ia diberi jatah sehari 2 kali. Siang pukul 13.00 Wita dan sore sekitar pukul  18.00 Wita.

Pakaian yang dipakai Longginus pun dicucinya sendiri tanpa menggunakan sabun.

Lebih lanjut, Longginus mengatakan, ia tidak mampu berjalan lagi lantaran kakinya sakit akibat terjatuh. Kondisi fisiknya itu tidak pernah diperhatikan oleh anak dan menantunya.

ADVERTISEMENT

Keadaan kamarnya pun tidak pernah dibersihkan sehingga pengap, kotor dan beraroma tidak sedap.

Longginus mengatakan, ia dan alamarhumah isterinya, Erni Trio tidur di kamar yang terpisah. Sehingga tidak saling memperhatikan.

Kondisi isterinya Erni, lanjutnya, lebih buruk lagi. Hal itu karena matanya buta. Jika haus, ia meraba-raba, untuk mengambil air dari bak mandi. Begitu juga kalau mau makan, ia harus bergerak ke arah pintu karena makanannya dimasukan lewat celah pintu bagian bawah.

Kondisi kamar Erni, lanjutnya, lebih buruk lagi. Hal ini karena kloset di kamar isterinya dalam keadaan rusak. Karena tidak tahan dengan aroma dari kamar isterinya, Longginus mengesot ke kamar istrinya untuk menyiram kloset.

Longginus juga mengungkapkan kalau isterinya tidak pernah mandi selama bertahun-tahun. Pakaian yang ada di badannya tidak pernah diganti. Kalaupun diganti, itu karena sudah kumal dan berbau dan langsung dibuang kemudian mendapat ganti dengan pakaian bekas lainnya.

Hingga  saat ditemui, Longginus belum tahu kalau isterinya telah meninggal dan ditemukan dalam keadaan sudah membusuk dan berulat.

Di tengah penuturannya, Longginus sering berlinang air mata. Sudah seminggu, katanya, ia tidak pernah mendengar suara isterinya. Sesekali ia minta untuk diantar pulang agar bisa melihat Erni.»

(rel)

Tags:ANAKCUCUERNI TRIO. LONGGINUSKOTAUNENGMAUMEREMENANTUWAIDOKO