Maumere, gardaflores.com—Longginus Rustanto (89) kaget mendengar isterinya Erni Trio alias Moe telah meninggal dunia. Khabar itu diketahui dari sahabatnya, Ngoseng (81) yang datang berkunjung.
Hari Kamis (8/8/2024), Ngoseng mengunjungi Longginus yang kini tinggal di rumah keponakannya di Waidoko, Kelurahan Wolomarang, Kecamatan Alok Barat, Kabupaten Sikka.
Isteri Longginus, Erni Trio alias Moe ditemukan dalam keadaan telah meninggal dunia dan sudah membusuk, Sabtu (3/8/2024) lalu di Ruko Indomesin, Jalan Don Juan, Kelurahan Kotauneng, Kecamatan Alok.
Longginus juga tinggal di alamat yang sama. Tapi dia tidak mengetahui kalau isterinya Erni Trio telah meninggal dunia. Ia baru dibebaskan dari penyekapan yang dilakukan anak kandungnya, Johni Titi dan keluarga, Selasa (6/8/2024) lalu.
Mendengar penuturan sahabatnya Ngoseng, isak tangis Longginus tidak dapat dibendung. Air matanya berderai membasahi kedua pipinya yang keriput dimakan usia.
Longginus bertanya, sekarang Erni tinggal di mana. “Wo de thai thai Erni (Erni tinggal dimana),” tanya Longginus dalam bahasa Mandarin kepada Ngoseng.
Ngoseng nampak tertunduk, kemudian membisik ke telinganya, bahwa isterinya yang disekap dalam kamar oleh Johni dan keluarganya sudah meninggal. Ia ditemukan sudah membusuk dan berulat. Keluarga sudah menguburkannya di perkuburan umum Iligetang.
Longginus menunduk seraya mengelus dadanya. Air matanya terus berderai. Salah seorang cucunya, sontak mengambil sehelai tisu dan perlahan mengusap air mata di kedua pipi Longginus.
Sesaat kemudian Longginus mendongakkan kepalanya. Air mata bening terlihat masih menggenangi kedua kelopak matanya. Matanya tampak sayup menatap jauh ke depan seakan mengenang jalan panjang yang telah dilewati bersama istrinya, Erni.
Sesaat Longginus berkata lirih,”Erni, zhu ni hao yun, zai nali deng wo.” (Erni, semoga keberuntungan untukmu, dan tunggu saya di sana).
Suasana hening. Sesaat kemudian, Ngoseng menanyakan masa lalu keduanya, ketika masih muda. Obrolan antara kedua sahabat ini pun, sering diselingi bahasa Mandarin.
Sementara keponakan dan cucunya yang tidak fasih berbahasa Mandarin hanya bisa diam. Terpaku mendengarkan kedua sahabat itu berbincang.
Ngoseng kemudian berpesan agar Longginus iklas menerima kenyataan yang saat ini tengah dialaminya. Bahwa isteri tercintanya itu telah pergi mendahuluinya.
Seorang cucu perempuan tiba-tiba memegang erat tangan Longginus. Ia berkata, “Kung, mau makan apa? Minum susu ya. Kung sudah ganteng dan bersih”.
Sebelum beranjak pulang, Ngoseng menyampaikan kepada Longginus kalau ia akan datang lagi menemaninya ngobrol. Longginus memandang Ngoseng dan menganggukkan kepalanya.
»(rel)