Maumere, gardaflores—Hubungan kerjasama antara Kimia Farma dan BPJS Kesehatan Cabang Maumere terhenti. Akibatnya, penyediaan obat-obatan di fasilitas kesehatan seperti RSUD TC Hiller Maumere dan sejumlah Puskesmas di Kabupaten Sikka terganggu.
Untuk mengatasi dampak serius terhadap penyediaan obat, Pemerintah Kabapaten Sikka menggelar rapat koordinasi (Rakor) dengan para pihak terkait di Ruang Rokatenda, Kantor Bupati Sikka, Selasa (6/8/2024).
Dalam arahannya ketika membuka Rakor, PJ Sekda Sikka, Margaretha M. Da Maga Bapa meminta semua pihak untuk segera mengatasi masalah ini.
Ia menegaskan bahwa dalam pelayanan kesehatan, tidak boleh ada penolakan terhadap masyarakat, karena hal tersebut dapat menimbulkan masalah besar.
Pj Sekda yang biasa disapa Femy Bapa ini, meminta rumah sakit untuk mempercepat pelayanan pengambilan obat karena waktu tunggu saat ini terlalu lama.
Femy Bapa mengatakan, Puskesmas juga harus memiliki gedung farmasi dan tenaga apoteker yang cukup agar pelayanan obat-obatan tidak hanya terkonsentrasi di rumah sakit.
“Mudah-mudahan dalam waktu dekat, kami bisa turun ke Puskesmas-Puskesmas untuk mengetahui keluhan-keluhan yang ada di sana,” ujarnya.
Hadir dalam Rakor ini Asisten 2 Setda Sikka, Konstantia Arankonja, Plt Kadis Kesehatan Petrus Herlemus, Direktur RSUD TC Hillers Maumere Clara Y. Francis, Kepala BPJS Kesehatan Cabang Maumere, dan para Kepala Puskesmas.
Plt Kepala Dinas Kesehatan, Petrus Herlemus, pada kesempatan itu mengatakan, putusnya kerja sama antara BPJS Kesehatan dengan Kimia Farma hanya karena masalah teknis.
Ia juga mengatakan, perlu ada koordinasi yang baik dengan pihak rumah sakit.
Herlemus berharap agar kerja sama yang baik perlu ditingkatkan, karena apapun hebatnya petugas, pelayanan tanpa adanya keluhan merupakan hal yang luar biasa.
»(rel)