Maumere, GardaFlores—Komandan Kodim 1603/Sikka, Letkol Arm Denny Riesta Permana memimpin kegiatan panen raya padi di Desa Kolisia B, Kecamatan Magepanda, Kabupaten Sikka, pada Senin (28/4/2025).
Kegiatan ini melibatkan seluruh unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Sikka, Kepala Bulog Sikka, serta Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Sikka.
Dalam sambutannya, Letkol Denny menyampaikan apresiasi kepada Bupati Sikka, Juventus Prima Yoris Kago (JYPK) yang hadir mengikuti panen raya tersebut. Ia juga berterima kasih kepada Nong Pedriko da Silva, Ketua Gapoktan Suma Mukuwato, selaku pemilik lahan tempat dilaksanakannya panen raya.
Baca juga:
Kabulog Sikka Optimistis Program Swasembada Pangan Capai Target 76 Ton
“Terima kasih kepada Bupati Sikka dan Ketua Gapoktan Suma Mukuwato atas dukungan dalam pelaksanaan panen raya ini,” ujar Denny.
Ia menjelaskan bahwa kegiatan panen raya ini merupakan bagian dari upaya mendukung program nasional swasembada pangan. Denny berharap kegiatan ini dapat memicu semangat petani untuk meningkatkan produksi padi, sehingga kebutuhan beras di Kabupaten Sikka dapat dipenuhi tanpa harus mengimpor.
Menurutnya, panen raya ini menjadi momentum untuk mendorong petani agar menyisihkan sebagian hasil panennya guna dijual kepada Bulog. Dengan demikian, target cadangan beras pemerintah dapat tercapai.
Sementara itu, Ketua DPRD Sikka, Stefanus Sumadi dalam kesempatan yang sama, menyatakan bahwa ketahanan pangan harus menjadi prioritas bersama antara pemerintah daerah, DPRD, dan seluruh pemangku kepentingan.
“Kami di DPRD terus mendukung upaya peningkatan ketahanan pangan, bukan hanya untuk menjaga ketersediaan pangan, tetapi juga untuk mewujudkan kemandirian pangan di Kabupaten Sikka,” tegas Stefanus.
Ia mengatakan, kebutuhan beras di Kabupaten Sikka mencapai sekitar 37.000 ton per tahun, sementara produksi beras lokal baru mencapai 10.000 ton per tahun, sehingga masih terdapat kekurangan sekitar 27.000 ton.
Untuk mengatasi defisit tersebut, Stefanus menilai bahwa pengelolaan lahan pertanian perlu menjadi prioritas, dengan didukung penggunaan alat pertanian modern agar produktivitas meningkat. Selain itu, ia mendorong pemerintah untuk mengoptimalkan fungsi Lembaga Pendidikan Usaha Tani (LPUT) Waigete sebagai pusat pelatihan bagi petani.
Ia juga menyoroti perlunya perbaikan infrastruktur pertanian, termasuk dua bendung yang ada di Kabupaten Sikka, guna meningkatkan masa tanam dan produktivitas pertanian.
Swasembada Pangan Jadi Prioritas Daerah
Bupati Sikka, Juventus Prima Yoris Kago dalam sambutannya menegaskan bahwa swasembada pangan menjadi salah satu prioritas nasional yang juga akan menjadi prioritas daerah.
Mengacu pada kebutuhan konsumsi 100 gram beras per makan, JPYK menyebutkan bahwa kebutuhan beras di Sikka mencapai 37.000 ton per tahun. Namun, ia memperkirakan angka konsumsi riil bisa lebih tinggi.
Baca juga:
Wabup Sikka: Koperasi Harus Utamakan Kepentingan Anggota
Selain itu, program nasional “Makan Bergizi Gratis” juga akan menuntut ketersediaan beras yang lebih banyak. Oleh karena itu, ia mengajak seluruh pihak untuk bersinergi dalam meningkatkan produksi pangan di Kabupaten Sikka.
JPYK juga menegaskan pentingnya memperbaiki sistem distribusi pupuk di Kabupaten Sikka. Ia mengungkapkan bahwa serapan pupuk subsidi masih rendah akibat kurangnya akurasi data permintaan di tingkat petani.
“Pemerintah daerah akan memperbarui data kebutuhan pupuk setiap tahun agar distribusi lebih tepat sasaran dan petani mendapatkan akses yang lebih baik terhadap pupuk,” jelas JPYK.»
(rel)