Maumere, GardaFlores – Inflasi di Kota Maumere, Kabupaten Sikka, tercatat mengalami kenaikan sebesar 1,82 persen pada November 2024, dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.
Hal ini disampaikan Kepala BPS Kabupaten Sikka, Kristanto Setyo Utomo, SST, M.Si, pada konferensi pers yang diadakan di Maumere pada Senin (2/12/2024).
Kristanto mengatakan, berdasarkan hasil pemantauan BPS Kabupaten Sikka, pada November 2024 terjadi inflasi y-on-y (year on year) sebesar 1,82 persen, atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 105,53 pada November 2023 menjadi 107,45 pada November 2024. Sementara itu, tingkat inflasi m-to-m dan tingkat inflasi y-to-d masing-masing sebesar 0,46 persen dan 1,00 persen.
Baca juga:
Kasus Proyek RS Pratama Doreng, Tersangka GG Ditahan di Rutan Maumere
Dijelaskan, inflasi y-on-y terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya 8 dari 11 indeks kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 2,35 persen; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 1,50 persen; kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 1,21 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,76 persen, dan kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,01 persen.
Sedangkan kelompok pengeluaran yang memberikan sumbangan deflasi y-on-y yaitu: kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,02 persen; kelompok transportasi sebesar 0,01 persen; dan kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 0,01 persen.
Lebih lanjut dijelaskan, komoditas yang dominan memberikan andil/sumbangan inflasi y-on-y pada November 2024, antara lain: tomat, Sigaret Kretek Mesin (SKM), nasi dengan lauk, ikan tuna, Sekolah Menengah Pertama (SMP), tukang bukan mandor, wortel, bawang merah, ketela pohon, ikan layang/ikan benggol, bahan bakar rumah tangga, minyak goreng, gula pasir, emas perhiasan, kelapa, susu bubuk, dan obat-obatan herbal.
Baca juga:
Seorang Pelajar SMA Tewas Ditabrak Mobil di Jalan Ahmad Yani Maumere
Sedangkan komoditas yang memberikan andil/sumbangan deflasi y-on-y, antara lain: cabai rawit, ikan tembang, biskuit, angkutan udara, cabai merah, jeruk nipis/limau, dan ikan ekor kuning.
Peningkatan harga yang tercatat pada bulan November 2024 ini diharapkan menjadi perhatian bagi semua pihak. Khususnya, dengan memasuki bulan Desember yang identik dengan perayaan Natal dan Tahun Baru, ada potensi kenaikan harga lebih lanjut, seiring dengan meningkatnya permintaan barang dan jasa.»
(rel)