Oleh: Karel Pandu
Kasus yang melibatkan BRI Unit Pahlawan Maumere, seperti yang dilaporkan baru-baru ini, menyajikan dilema etis yang mendalam. Dugaan penggunaan pinjaman Kupedes untuk melunasi utang nasabah, seperti yang dialami oleh Rosna Binti Wahab, mengindikasikan potensi pelanggaran prinsip-prinsip dasar perbankan yang beretika.
Pernyataan Rosna dan kuasa hukumnya, Yustinus Doni Irwan Ngari, SH, mengungkapkan bahwa proses pencairan asuransi Davestera Brilife yang seharusnya menjadi momen bantuan bagi keluarga almarhum Ahmad Juri, malah menjadi sarana untuk melunasi utang. Hal ini menimbulkan pertanyaan serius mengenai integritas dan tanggung jawab BRI sebagai lembaga keuangan pelat merah.
Pertama, dugaan penggunaan dana pinjaman untuk melunasi utang menunjukkan adanya potensi manipulasi. Bank seharusnya bertindak sebagai fasilitator keuangan yang transparan, bukan sebagai pihak yang memaksakan kewajiban keuangan kepada nasabah. Memaksa nasabah untuk mengambil pinjaman baru hanya untuk melunasi utang yang ada, sementara klaim asuransi seharusnya sudah cukup, mencerminkan kurangnya empati dan potensi eksploitasi nasabah.
Kedua, praktik survei yang dilakukan dengan memotret sapi milik tetangga, meskipun Rosna tidak memiliki sapi, menimbulkan kekhawatiran tentang kejujuran dan akurasi data. Hal ini mengindikasikan bahwa bank mungkin tidak sepenuhnya mematuhi prosedur dan standar operasional yang berlaku.
Ketiga, respons dari pihak BRI yang enggan memberikan komentar dan mengarahkan media kepada pimpinan cabang adalah hal yang mengkhawatirkan. Sikap ini mencerminkan kurangnya transparansi dan tanggung jawab terhadap publik. Seharusnya, bank terbuka terhadap pertanyaan dan memberikan penjelasan yang jelas mengenai kasus ini.
Kasus ini menuntut perhatian serius dari pihak BRI Pusat dan otoritas pengawas keuangan. Investigasi menyeluruh harus dilakukan untuk mengungkap kebenaran dan memastikan bahwa praktik-praktik yang merugikan nasabah tidak terulang kembali.
Lebih dari itu, kasus ini menjadi pengingat bagi kita semua tentang pentingnya etika dalam dunia keuangan. Bank seharusnya mengutamakan kepentingan nasabah, memberikan layanan yang adil, dan bertindak secara transparan. Kejadian seperti ini harus menjadi pemicu untuk meningkatkan standar etika dan tata kelola dalam industri perbankan.
Kesimpulannya, dugaan penyalahgunaan pinjaman BRI Maumere adalah cerminan dari tantangan etis yang kompleks. Kita berharap kasus ini menjadi momentum penting bagi perbaikan dan peningkatan integritas sektor perbankan di Indonesia. Terimakasih.»