Oleh : Karel Pandu
Jurnalis memiliki tanggung jawab untuk menyampaikan informasi yang akurat, transparan, dan berbasis fakta, terutama dalam konteks masalah yang berdampak langsung pada kehidupan masyarakat, seperti ketahanan pangan. Peran jurnalis dalam mengkritisi isu rawan pangan sangat penting dan tak bisa dianggap remeh.
Isu rawan pangan berkaitan erat dengan kebijakan pemerintah, ketimpangan distribusi pangan, perubahan iklim, hingga ketergantungan pada impor bahan pangan tertentu. Sebagai pihak yang berada di garda depan dalam menyampaikan informasi kepada publik, jurnalis punya peran strategis untuk mengungkapkan masalah ini dengan cara yang jernih dan mudah dipahami oleh masyarakat luas.
Pertama, jurnalis dapat membantu membuka mata masyarakat tentang kondisi ketahanan pangan yang rapuh. Mereka bisa mengungkapkan dampak dari kebijakan atau praktik yang merugikan sektor pertanian dan produksi pangan dalam negeri. Misalnya, dengan menggali informasi tentang bagaimana impor pangan yang tinggi dapat mengancam ketahanan pangan nasional atau bagaimana kebijakan yang tidak berpihak pada petani lokal justru memperburuk masalah kelangkaan pangan.
Kedua, melalui pemberitaan yang kritis, jurnalis bisa mengawasi dan menilai kinerja pemerintah dan lembaga terkait dalam menjaga kestabilan pangan. Dalam hal ini, jurnalis berfungsi sebagai pengawas sosial (social watchdog) yang bisa memberikan tekanan publik agar kebijakan atau program pemerintah terkait ketahanan pangan lebih efektif dan berdampak langsung pada kesejahteraan masyarakat, terutama yang rentan terhadap krisis pangan.
Ketiga, jurnalis juga dapat berperan sebagai edukator dengan memberikan informasi yang bermanfaat tentang cara-cara bertani yang lebih berkelanjutan, mengurangi pemborosan pangan, atau cara-cara menghadapai fluktuasi harga pangan. Selain itu, mereka juga bisa menyuarakan suara-suara petani dan masyarakat yang sering kali terabaikan dalam kebijakan yang diambil oleh para pengambil keputusan.
Tentunya, dalam menjalankan peran ini, jurnalis harus menjaga integritas dan profesionalisme. Mereka harus memastikan bahwa informasi yang disampaikan tidak bias, berdasarkan riset yang mendalam, dan mampu menggugah kesadaran publik tanpa menimbulkan kepanikan yang tidak perlu. Keberanian jurnalis untuk bertanya kritis, menyelidiki lebih dalam, dan memberi ruang bagi berbagai perspektif menjadi kunci dalam membangun pemahaman yang lebih holistik tentang masalah rawan pangan.
Pada akhirnya, melalui peran aktif mereka, jurnalis bisa membantu menciptakan kesadaran kolektif yang mendorong tindakan nyata dalam mengatasi masalah ketahanan pangan, yang pada gilirannya akan berdampak positif bagi masyarakat secara luas. Terima kasih.»