Connect with us

SOSBUD

Warga Nilai LKPJ Desa Likong Gete Tidak Sah, BPD Dituding Tutupi Informasi

Published

on

Markus Meak (kiri), Muhammad Yusuf Lewor Goban (kanan).

Maumere, GardaFlores – Warga Desa Likong Gete, Kecamatan Waigete, Kabupaten Sikka menilai penyampaian Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Penjabat Kepala Desa yang digelar Kamis (9/10/2025) tidak sah. Alasannya, Badan Permusyawaratan Desa (BPD) disebut melarang warga mengetahui isi dokumen LKPJ tersebut.

Hal ini disampaikan tokoh Masyarakat Desa Likonggete, Markus Meak, di Maumere, Kamis (9/10/2025) sore.

Markus mengatakan,pembacaan laporan juga berlangsung tidak tertib dan terkesan asal-asalan. Meski ditolak oleh warga yang hadir, BPD tetap melanjutkan proses pembacaan hingga selesai.

544 Warga Desa Gera Terima Sertifikat PTSL, Dua Rumah Ibadah Dapat Dana Hibah

Sejumlah warga mempertanyakan dasar hukum pelarangan tersebut. “Apakah memang ada aturan yang melarang masyarakat memiliki teks LKPJ?” tanya salah satu warga dalam forum itu.

Padahal, kata Markus, berdasarkan prinsip transparansi dan akuntabilitas publik, tidak ada ketentuan yang melarang masyarakat mengetahui isi LKPJ desa. Dokumen itu justru wajib dibuka agar publik bisa menilai kinerja pemerintah desa. Dengan demikian, BPD tidak memiliki dasar hukum untuk menutup akses masyarakat terhadap dokumen tersebut.

Warga juga mempertanyakan, apakah ada informasi rahasia dalam laporan itu sehingga harus dirahasiakan. Padahal, menurut ketentuan perundangan, LKPJ tidak boleh mengandung informasi rahasia yang membahayakan kepentingan masyarakat. Isi LKPJ seharusnya berupa laporan terbuka yang dapat diawasi publik.

Mahkamah Agung Tolak Kasasi, Sengketa Tanah di Ladogahar Dimenangkan Agustinus Nurak

Lebih jauh, Markus menilai tindakan BPD dan Kepala Desa dapat dikategorikan sebagai pelanggaran hukum jika tidak menjalankan proses LKPJ secara transparan.

Beberapa bentuk pelanggaran yang dapat terjadi antara lain: Tidak memberikan akses informasi kepada masyarakat mengenai LKPJ; Membatasi hak warga untuk melakukan pengawasan; Melaksanakan proses LKPJ secara tidak jujur dan tidak adil.

Menurut Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, Kepala Desa wajib menyampaikan laporan penyelenggaraan pemerintahan secara terbuka kepada masyarakat dan BPD. Apabila kewajiban itu tidak dilaksanakan, Kepala Desa dapat dikenai sanksi administratif sesuai Pasal 28 dan 30 undang-undang tersebut.

Pasal 28 menyebutkan bahwa Kepala Desa yang tidak melaksanakan kewajibannya dikenai teguran lisan dan/atau tertulis. Jika teguran itu diabaikan, maka dapat dikenai pemberhentian sementara dan bahkan pemberhentian tetap.

Warga Desa Bloro Ditemukan Telah Meninggal Dunia di Wilayah Desa Riit

Hal yang sama berlaku bagi Kepala Desa yang melanggar larangan dalam Pasal 29 UU Desa.

Selain itu, kata Markus, sesuai Pasal 115 huruf (m) UU Desa dan Pasal 101 PP Nomor 72 Tahun 2005, pemerintah kabupaten memiliki kewenangan untuk memberikan sanksi atas penyimpangan yang dilakukan oleh Kepala Desa. Sanksi ini bersifat administratif, namun tidak menutup kemungkinan adanya tindakan hukum lebih lanjut apabila ditemukan unsur pidana seperti korupsi atau penyalahgunaan wewenang.

Dalam konteks keterbukaan informasi publik, Kepala Desa juga dapat dijerat sanksi berdasarkan PP Nomor 61 Tahun 2010 apabila menolak memberikan informasi publik kepada masyarakat tanpa alasan yang sah.

Puskesmas Wualadu di Kecamatan Doreng Resmi Beroperasi, Wujud Komitmen Pemerintah Tingkatkan Akses Pelayanan Kesehatan

Sementara itu, salah satu tokoh masyarakat lainnya Muhammad Yusuf Lewor Goban dengan tegas menyampaikan  masyarakat Desa Likong Gete meminta untuk segera evaluasi kembali. Pemerintah Kabupaten Sikka diminta turun tangan melakukan evaluasi terhadap proses penyampaian LKPJ yang dinilai tidak transparan.

“Kalau BPD dan Kepala Desa menutup-nutupi laporan, bagaimana kami bisa tahu uang desa dipakai untuk apa?” tanya Lewor Goban.»(rel)

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

SOSBUD

Polres Sikka dan Nagekeo Salurkan Bantuan Mabes Polri, Tim K-9 Intensif Cari Korban Banjir Mauponggo

Published

on

Maumere, GardaFlores – Polres Sikka bersama Polres Nagekeo menyalurkan bantuan logistik dari Mabes Polri bagi warga terdampak banjir bandang di Kecamatan Mauponggo, Kabupaten Nagekeo. Selain menyalurkan bantuan, aparat kepolisian juga dikerahkan untuk membantu pencarian korban yang hingga kini masih dinyatakan hilang.

Kapolres Sikka, AKBP Bambang Supeno, S.I.K., melalui Kasi Humas Polres Sikka, IPDA Leonardus Tunga, S.M menjelaskan, pencarian korban melibatkan Tim K-9 SAR Mabes Polri, Polda NTT, serta gabungan personel Polres Nagekeo, BKO Polres Sikka, BKO Brimob Ende, Polsek Mauponggo, dan TNI dari Koramil 1625-04 Mauponggo.

12 Imam Baru Ditahbiskan di Maumere, Bupati Sikka: “Berkat Besar bagi Gereja dan Masyarakat”

“Pencarian dilakukan di Sungai Theodae, Desa Sawu, Kecamatan Mauponggo, sejak Jumat (19/9/2025) pukul 06.00 hingga 16.00 Wita. Namun, hasilnya belum ditemukan korban,” kata Leo di Maumere, Sabtu (20/9/2025).

FOTO DOK HUMAS POLRES SIKKA

Bantuan logistik dari Mabes Polri sementara disimpan di Kantor Polsek Mauponggo, sebelum didistribusikan ke desa-desa terdampak. Penyaluran bantuan dipimpin langsung Waka Polsek Alok selaku Danton BKO bersama IPDA Laurensius Laka berdasarkan Surat Perintah Kapolres Sikka Nomor: Sprin/663/IX/PAM.3.3./2025. Sebanyak 27 personel Polres Sikka diterjunkan untuk mendukung operasi ini.

HUT TNI ke-80, Kodim 1603/Sikka Gelar Karya Bakti Bersihkan Pantai Wailiti

Sebelum bergerak ke lokasi, Tim K-9 SAR mengikuti ritual adat di Kampung Sawu. Selanjutnya, anjing pelacak diturunkan di sekitar Jembatan Theodae II dengan radius pencarian 3 km ke arah selatan. Tim bahkan melakukan pelubangan pada material lumpur dengan besi beton agar memudahkan pendeteksian anjing pelacak.

Dari hasil deteksi, tim menemukan titik terang pada radius 300 meter arah hulu Jembatan Theodae II. “Namun belum bisa dipastikan karena titik deteksi berada pada genangan air dengan rembesan minyak yang diduga berasal dari tubuh korban,” jelas Leo.

Mutasi di Polres Sikka, IPTU Yakobus Sanam Jadi Kasat Resnarkoba, IPTU Chairul Syafar Jadi Kapolsek Kewapante

Di sela pencarian, aparat juga melakukan pengamanan kunjungan kerja Menteri Pekerjaan Umum bersama Gubernur NTT, Bupati Nagekeo, dan unsur Forkopimda ke lokasi bencana.

FOTO DOK HUMAS POLRES SIKKA

Hingga hari ke-11 pascabencana, masih ada tiga warga yang belum ditemukan. Operasi pencarian kembali dilanjutkan Sabtu (20/9/2025) pukul 06.00 Wita dengan kekuatan penuh: 6 personel K-9 Mabes Polri, 5 K-9 Polda NTT, 12 personel Brimob Ende, 27 personel BKO Polres Sikka, 14 personel Polres Nagekeo, 5 personel Polsek Mauponggo, dan 5 personel Koramil 1625-04 Mauponggo.»(rel)

Continue Reading

HUMANIORA

12 Imam Baru Ditahbiskan di Maumere, Bupati Sikka: “Berkat Besar bagi Gereja dan Masyarakat”

Published

on

12 Imam Baru Ditahbiskan di Maumere, Bupati Sikka: “Berkat Besar bagi Gereja dan Masyarakat”. (DISKOMINFO SIKKA)

Maumere, GardaFlores – Suasana sukacita iman memenuhi Gereja Santo Thomas Morus, ketika Uskup Maumere, Mgr. Edwaldus Martinus Sedu, Pr menahbiskan 12 imam baru pada Jumat (19/9). Peristiwa bersejarah ini dihadiri Bupati Sikka, Juventus Prima Yoris Jago, yang menyebut momentum tersebut sebagai “berkat besar bagi Gereja dan masyarakat.”

Dalam sambutannya, Bupati mengatakan bahwa tahbisan bukan hanya seremoni liturgis, tetapi wujud nyata rahmat Allah yang menghadirkan harapan bagi umat.

HUT TNI ke-80, Kodim 1603/Sikka Gelar Karya Bakti Bersihkan Pantai Wailiti

“Atas nama Pemerintah Kabupaten Sikka dan seluruh masyarakat, saya menyampaikan proficiat kepada 12 Imam baru. Mereka dipanggil bukan untuk diri sendiri, melainkan menjadi tanda kehadiran Kristus di dunia,” ujarnya.

Bupati menyoroti tiga tugas pokok imamat: menguduskan umat lewat sakramen dan doa, mewartakan Kabar Gembira dengan keberanian profetis, serta melayani dengan rendah hati sebagai pemimpin yang berpihak pada kaum lemah.

Ia juga menekankan pentingnya dukungan umat agar kesetiaan para imam tetap terjaga sepanjang hidup.

Bupati Sikka Juventus Prima Yoris Kago. (DISKOMINFO SIKKA)

Tak hanya itu, Bupati menegaskan komitmen sinergi antara Gereja dan Pemerintah dalam membangun kesejahteraan bersama.

“Gereja dan Pemerintah berjalan beriringan demi bonum commune suprema lex – kesejahteraan masyarakat sebagai hukum tertinggi,” tegasnya.

Ia menutup sambutannya dengan doa agar para imam baru setia dalam panggilan serta menjadi berkat bagi Gereja, masyarakat, dan Nian Tana Sikka tercinta.

“Proficiat untuk 12 Imam baru. Semoga tetap setia sampai akhir,” pungkasnya.

Uskup Maumere Mgr. Edwaldus Martinus Sedu mentahbiskan 12 imam praja Keuskupan Maumere. (DISKOMINFO SIKKA)

Sebelumnya, Uskup Maumere, Mgr. Edwaldus Martinus Sedu, Pr, dalam homilinya mengingatkan bahwa imamat adalah anugerah besar sekaligus tanggung jawab berat.

“Menjadi imam berarti siap mengurbankan diri, hidup sederhana, setia dalam doa, dan menghadirkan wajah kerahiman Allah. Dunia membutuhkan imam yang bukan hanya piawai berkhotbah, tetapi juga menjadi teladan hidup,” ujar Uskup.

Mutasi di Polres Sikka, IPTU Yakobus Sanam Jadi Kasat Resnarkoba, IPTU Chairul Syafar Jadi Kapolsek Kewapante

Ia menegaskan, panggilan imamat tidak berdiri sendiri tanpa dukungan umat, keluarga, dan Gereja. Karena itu, doa dan dukungan komunitas menjadi syarat agar para imam baru tetap teguh hingga akhir dalam perutusan mereka.»(rel)

Continue Reading

SOSBUD

Festival Jelajah Maumere 2025 Resmi Dibuka, Diharap Bisa Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat

Published

on

Bupati Sikka, Juventus Prima Yoris Kago. (GARDAFLORES/KAREL PANDU)

Maumere, GardaFlores – Festival Jelajah Maumere 2025 resmi dibuka pada Selasa (17/9/2025) siang di Lapangan Kota Baru, Kecamatan Alok Timur, Kabupaten Sikka. Perhelatan yang mengusung tema “Wini Ronan(g) – Merawat Warisan Leluhur, Membangun Peradaban Lokal” ini diharap bisa membuka peluang ekonomi kreatif.

“Melalui festival ini kita bukan hanya melestarikan warisan leluhur, tetapi juga membuka peluang ekonomi kreatif yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” kata Bupati Sikka, Juventus Prima Yoris Kago.

PLT Kadis Kesehatan Sikka Bantah Tudingan Program MBG Sebabkan Keracunan Bagi Siswa, Herlemus: “Semua Makanan Layak Konsumsi, Tak Ada Racun!”

Wini Ronan(g), yang dalam tradisi Sikka dimaknai sebagai ajaran hidup hemat dan menjaga persediaan pangan demi keberlanjutan hidup, diharapkan mampu memperkuat identitas budaya lokal sekaligus mendorong tumbuhnya ekonomi berbasis potensi daerah.

Dalam pidato pembukaan, Bupati JPYK menekankan pentingnya mengelola pariwisata dan kebudayaan secara beriringan. Keindahan alam (nature) dan kekayaan budaya (culture) dinilai sebagai kekuatan utama Kabupaten Sikka. Namun, keberhasilan pembangunan sektor ini hanya akan tercapai jika masyarakat lokal dilibatkan secara aktif dan memperoleh manfaat ekonomi, sosial, maupun budaya.

“Tanpa event yang tetap dan berkualitas, akan sulit menarik wisatawan. Festival Jelajah Maumere hadir sebagai etalase untuk memperkenalkan kekayaan Sikka ke panggung pariwisata dunia,” katanya.

Festival yang digelar berkolaborasi dengan Event Organizer Antara Prima Sentosa, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Sikka, serta lintas perangkat daerah ini juga menjadi momentum bagi generasi muda. Pemerintah menekankan agar event ini tidak sekadar menjadi seremonial, melainkan konsisten dilaksanakan setiap tahun dengan evaluasi manfaat dan dampak yang nyata.

“Generasi muda harus mengambil peran dalam melanjutkan tradisi ini, bukan hanya menjaga budaya, tetapi juga mengolahnya menjadi peluang ekonomi kreatif,” ujar Bupati JPYK.

Partisipasi Lintas Komunitas

Perhelatan ini melibatkan sanggar seni, sekolah, paguyuban, hingga perguruan tinggi seperti Universitas Nusa Nipa dan IFTK Maumere. Dukungan lintas komunitas dianggap sebagai kekuatan kolektif untuk mengangkat citra Sikka sebagai destinasi budaya dan pariwisata unggulan di NTT.

Festival Jelajah Maumere 2025 dibuka dengan penuh sukacita dan diharapkan menjadi agenda tahunan yang mempertemukan budaya, ekonomi kreatif, dan pariwisata dalam satu panggung besar.»(rel)

Continue Reading
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Trending