PENKES
Ny. Fista Sambuari Kago Lantik Ketua TP PKK, TP Posyandu, dan Bunda PAUD se-Kabupaten Sikka

Maumere, GardaFlores – Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kabupaten Sikka, Ny. Fista Sambuari Kago melantik Ketua TP PKK, Ketua TP Posyandu, serta Bunda PAUD tingkat kecamatan, kelurahan, dan desa se-Kabupaten Sikka periode 2025–2030 sebanyak 215 orang.
Pelantikan turut dihadiri para kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang menjadi anggota pembina TP PKK, Posyandu, dan Bunda PAUD, di antaranya Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD), Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga (PKO), Bapperida, serta Dinas Kesehatan Kabupaten Sikka.
Dalam sambutannya, Ny. Fista Sambuari Kago menegaskan bahwa pelantikan ini bukan sekadar seremoni, tetapi merupakan awal dari tanggung jawab besar untuk menghadirkan perubahan nyata bagi masyarakat.
“Pelantikan ini bukan hanya seremoni, tetapi awal dari tanggung jawab besar untuk menghadirkan perubahan nyata bagi masyarakat Kabupaten Sikka. Kita adalah motor penggerak kesejahteraan keluarga. Setiap langkah, program, dan kebijakan harus berorientasi pada hasil dan menjawab kebutuhan masyarakat. Jangan terjebak dalam rutinitas tanpa manfaat,” kata Ny. Fista.
LKPJ Desa Bukan Dokumen Rahasia, Transparansi Harus Jadi Napas Pemerintahan Desa
Lebih lanjut, Ny. Fista menyampaikan bahwa selain menjadi Ketua PKK dan Bunda PAUD di wilayah masing-masing, kini para Ketua juga mengemban tanggung jawab baru sebagai Ketua Tim Pembina Posyandu, sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 13 Tahun 2024 tentang Posyandu.
Berdasarkan regulasi tersebut, Posyandu kini telah bertransformasi dari yang semula hanya fokus pada layanan kesehatan, menjadi lembaga pelayanan masyarakat yang lebih luas dengan enam bidang pelayanan (6 SPM), yakni kesehatan, pendidikan, sosial, perumahan rakyat, pekerjaan umum, serta ketenteraman dan ketertiban umum, dan perlindungan masyarakat.
Sementara itu, kepada para Bunda PAUD, Ny. Fista berharap agar dapat menjadi mitra utama dan figur sentral dalam Gerakan PAUD Berkualitas di Kabupaten Sikka, terutama dalam mendukung Pengembangan Anak Usia Dini Holistik Integratif (PAUD HI).
“Bunda PAUD harus menjadi sosok mitra utama, tokoh sentral, sekaligus ibu dalam gerakan PAUD bermutu. Kehadiran Bunda PAUD harus mampu mendorong tumbuhnya generasi Sikka yang cerdas, sehat, dan berkarakter,” ujarnya.
Menutup sambutannya, Ny. Fista mengajak seluruh Ketua TP PKK, TP Posyandu, dan Bunda PAUD yang baru dilantik untuk bekerja dengan visi yang jelas dan semangat kolaboratif.
“Mari kita bekerja dengan visi yang jelas, inovasi yang nyata, dan kerja sama yang kuat. Jangan sekadar melaksanakan program, tetapi hadirkan solusi untuk kehidupan yang lebih baik bagi masyarakat Kabupaten Sikka,” pungkasnya.»(rel)
PENKES
Begini Pesan Wabup Sikka Kepada Tenaga Kesehatan Saat Resmikan Puskesmas Kojagete

Maumere, GardaFlores – Begini pesan Wakil Bupati Sikka, Simon Subandi Supriadi kepada tenaga kesehatan saat meresmikan UPT. Puskesmas Kojagete yang berlokasi di Dusun Nebura, Desa Kojagete, Kecamatan Alok Timur, Kabupaten Sikka, Sabtu (11/10/2025). Ia meminta tenaga kesehatan agar menjalankan tugas dengan penuh tanggung jawab dan dedikasi.
“Saya berpesan kepada seluruh tenaga medis agar selalu mengutamakan kepentingan dan keselamatan pasien. Dalam melayani masyarakat, perhatikan juga kesehatan diri sendiri agar pelayanan tetap optimal,” pesannya.
Lebih jauh, Wabup Simon menegaskan bahwa pembangunan bidang kesehatan merupakan tanggung jawab bersama seluruh komponen masyarakat, dengan tujuan meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap individu.
“Pembangunan kesehatan pada hakekatnya adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua komponen masyarakat untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang. Hal ini demi terwujudnya derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya manusia yang produktif secara sosial dan ekonomis,” ujar Simon.
Wabup menjelaskan bahwa Puskesmas Kojagete sebelumnya merupakan Pustu (Puskesmas Pembantu) Kojagete yang dibangun pada tahun 2022. Melihat kondisi geografis wilayah serta kebutuhan pelayanan kesehatan masyarakat, Pemerintah Kabupaten Sikka kemudian meningkatkan statusnya menjadi Puskesmas Rawat Inap pada tahun 2024.
“Pada tahun 2025, Pemerintah Kabupaten Sikka mengeluarkan izin operasional dan memperoleh kode registrasi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Ini menjadi bukti nyata komitmen pemerintah dalam meningkatkan akses dan kualitas pelayanan kesehatan, terutama di wilayah terpencil dan sangat terpencil,” jelasnya.
Simon menambahkan, pembangunan Puskesmas Kojagete sejalan dengan amanat Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Tahun 2024 tentang Puskesmas, yang mengatur bahwa setiap puskesmas harus memenuhi standar bangunan, lokasi, kesehatan lingkungan, peralatan, prasarana, tenaga medis, kefarmasian, dan laboratorium.
Ny. Fista Sambuari Kago Lantik Ketua TP PKK, TP Posyandu, dan Bunda PAUD se-Kabupaten Sikka
“Pemenuhan sarana, prasarana, peralatan kesehatan, dan ketenagaan sangatlah penting agar pelayanan kesehatan di wilayah kerja puskesmas menjadi maksimal,” ungkapnya.
Wabup menegaskan pentingnya dukungan sarana dan prasarana yang memadai untuk menjamin kelancaran pelayanan kesehatan, terutama di wilayah kepulauan yang kerap menghadapi tantangan geografis.
“Sarana dan prasarana yang baik akan menjamin kelancaran pelayanan kesehatan kepada masyarakat,” kata wabup Simon.»(rel)
PENKES
Wakil Bupati Sikka Resmikan UPT Puskesmas Nebura Kojagete, Camat Alok Timur: Belum Ada Jaringan Listrik

Maumere, GardaFlores – Wakil Bupati Sikka, Simon Subandi Supriadi meresmikan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Puskesmas Kojagete yang berlokasi di Dusun Nebura, Desa Kojagete, Kecamatan Alok Timur, Kabupaten Sikka, Sabtu (11/10/2025).
Acara peresmian ditandai dengan penekanan tombol sirene serta penandatanganan prasasti peresmian.
Kegiatan tersebut turut disaksikan oleh anggota DPRD Kabupaten Sikka, Plt. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sikka, serta masyarakat Desa Kojagete yang hadir memadati halaman Puskesmas.
Simon Subandi mengatakan, pembangunan sektor kesehatan merupakan bagian penting dari visi Pemerintah Kabupaten Sikka dalam mewujudkan masyarakat yang sehat, produktif, dan berdaya saing.
LKPJ Desa Bukan Dokumen Rahasia, Transparansi Harus Jadi Napas Pemerintahan Desa
“Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar tercapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya,” ujarnya.
Lebih lanjut, ia menekankan bahwa pembangunan di bidang kesehatan tidak dapat berjalan sendiri tanpa dukungan dari seluruh pemangku kepentingan dan masyarakat. Menurutnya, kolaborasi lintas sektor menjadi kunci dalam mewujudkan pelayanan kesehatan yang merata, terutama di wilayah pedesaan dan kepulauan.
“Pelayanan kesehatan di wilayah kepulauan tidak akan mengalami hambatan apabila didukung oleh sarana dan prasarana yang memadai. Sarana dan prasarana yang baik akan menjamin kelancaran pelayanan kesehatan kepada masyarakat,” tegasnya.
Sementara itu, anggota DPRD Kabupaten Sikka, Fabianus Toa, menyampaikan apresiasi dan dukungan penuh terhadap langkah Pemerintah Kabupaten Sikka dalam memperluas akses layanan kesehatan hingga ke pelosok.
Menurutnya, keberadaan Puskesmas Kojagete—yang dilengkapi dengan fasilitas pelayanan rawat inap—merupakan jawaban atas kebutuhan dasar masyarakat di Kecamatan Alok Timur.
“Pesan saya kepada warga, mari kita jaga dan rawat fasilitas ini bersama-sama. Kepada para dokter dan perawat, berikan pelayanan dengan baik dan adil, tanpa membeda-bedakan warga,” kata Fabianus.
Ia menambahkan, DPRD akan terus bersinergi dengan pemerintah daerah untuk memperjuangkan peningkatan fasilitas kesehatan, khususnya di wilayah yang masih menghadapi keterbatasan infrastruktur dasar.
Dalam kesempatan yang sama, Plt. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sikka, Petrus Herlemus, menyampaikan laporan pembangunan Puskesmas Kojagete. Ia menjelaskan bahwa Puskesmas ini merupakan salah satu prioritas program pemerintah daerah dalam memperkuat layanan kesehatan dasar dan memperluas jangkauan pelayanan hingga ke wilayah terpencil.
“Meskipun kita memulai dengan keterbatasan, kita tidak boleh menyerah dan mengeluh. Kita dipanggil untuk melayani rakyat yang sederhana,” ujar Petrus penuh semangat.
Ia juga menyampaikan bahwa kehadiran UPT Puskesmas Kojagete diharapkan dapat meningkatkan angka kunjungan masyarakat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan, serta menjadi pusat edukasi dan promosi kesehatan di tingkat desa.
Camat Alok Timur, Nikolaus Emanuel, dalam laporannya menyampaikan bahwa masih terdapat sejumlah kendala yang dihadapi dalam operasional pelayanan kesehatan di wilayahnya. Salah satu tantangan utama adalah belum tersedianya jaringan listrik di beberapa dusun, termasuk wilayah tempat Puskesmas Kojagete berdiri.
Warga Nilai LKPJ Desa Likong Gete Tidak Sah, BPD Dituding Tutupi Informasi
“Ketiadaan listrik tentu menjadi tantangan bagi pelayanan kesehatan. Selain itu, fasilitas penunjang masih terbatas, tenaga kesehatan masih kurang, dan belum ada dokter yang bertugas. Kami berharap hal ini bisa segera menjadi perhatian pemerintah daerah,” jelasnya.
Meskipun demikian, ia tetap menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Kabupaten Sikka dan Dinas Kesehatan atas perhatian besar yang diberikan kepada masyarakat di wilayah Alok Timur.
Acara peresmian turut dihadiri oleh sejumlah pejabat dan tokoh masyarakat, antara lain anggota DPRD Kabupaten Sikka Hyginius Claudius Daga dan Nurhayati Bonda, Kepala Desa Kojagete, Kepala Puskesmas Teluk, serta para tokoh agama, tokoh masyarakat, dan tenaga kesehatan setempat.»(rel)
PENKES
Puskesmas Wualadu di Kecamatan Doreng Resmi Beroperasi, Wujud Komitmen Pemerintah Tingkatkan Akses Pelayanan Kesehatan

Maumere, GardaFlores — Pemerintah Kabupaten Sikka resmi mengoperasikan Puskesmas Wualadu di Desa Kloangpopot, Kecamatan Doreng, Rabu (8/10/2025).
Peresmian ini menjadi tonggak penting dalam upaya pemerintah daerah memperluas dan mendekatkan akses layanan kesehatan dasar bagi masyarakat di wilayah terpencil.
Ketua Panitia Peresmian, Petrus Herlemus, dalam laporannya menjelaskan bahwa Puskesmas Wualadu merupakan hasil pemekaran dari Puskesmas induk Habibola. Puskesmas ini dibangun pada tahun 2021 melalui pendanaan Dana Insentif Daerah (DID) dan mulai aktif memberikan pelayanan kesehatan sejak Agustus 2024.
“Peningkatan status Puskesmas Wualadu tergolong cepat. Sesuai ketentuan, perubahan dari Pustu menjadi Puskesmas biasanya dilakukan dua tahun setelah beroperasi,” jelas Petrus Herlemus.
Upaya Pemerintah Kabupaten Sikka ini mendapat dukungan penuh dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Dukungan tersebut diwujudkan melalui surat penetapan kode Puskesmas Nomor IR.01.02/A.VIII/1950/2025 tertanggal 16 September 2025 dan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/MENKES/2/2025 tentang Pedoman Standarisasi Kode Referensi Sarana Kesehatan Nasional.
Menurut Petrus, percepatan registrasi dua Puskesmas baru, yakni Puskesmas Kojagete dan Puskesmas Wualadu, dilakukan setelah Bupati Sikka dan Kepala Dinas Kesehatan beraudiensi langsung dengan Menteri Kesehatan RI pada 21 Agustus 2025.
Polres Sikka Terima Penghargaan dari Politeknik Cristo Re Maumere atas Kesigapan Tangani Kebakaran
“Dengan adanya penetapan kode tersebut, maka Puskesmas Wualadu resmi beroperasi sebagai fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama,” ujarnya.
Melayani Empat Desa di Kecamatan Doreng
Puskesmas Wualadu memiliki empat wilayah kerja, yaitu Desa Wolomotong, Kloangpopot, Pelibaler, dan Watumerak dengan luas wilayah ±13,58 km². Total jumlah penduduk yang dilayani mencapai 6.181 jiwa, terdiri atas 3.000 laki-laki (48,5%) dan 3.181 perempuan (51,4%).
Dalam laporan tersebut, Petrus menjelaskan bahwa Puskesmas Wualadu tergolong Puskesmas terpencil non rawat inap. Berdasarkan Permenkes Nomor 19 Tahun 2024, pemenuhan standar sarana dan prasarana Puskesmas saat ini baru mencapai 60%, alat kesehatan 50%, SDM 2,75%, sedangkan ketersediaan obat esensial sebanyak 40 jenis sudah memenuhi standar 100%.
Wakapolres Sikka Beri Kejutan Manis untuk Kodim 1603 dan Lanal Maumere di HUT TNI ke-80
Selain itu, di wilayah kerja Puskesmas Wualadu terdapat 17 Posyandu, 1 Poskesdes, dan 1 Polindes yang berperan aktif dalam mendukung pelayanan kesehatan berbasis masyarakat (UKBM).
Didukung 29 Tenaga Kesehatan
Puskesmas Wualadu saat ini didukung oleh tenaga medis dan non-medis yang sebagian besar berasal dari Puskesmas induk Habibola. Tenaga kesehatan yang bertugas terdiri atas 1 dokter umum ASN, 11 perawat, 11 bidan, 1 tenaga promosi kesehatan, 2 nutrisionis, 1 tenaga laboratorium, dan 1 apoteker.
Selain itu, terdapat tenaga administrasi, sistem informasi kesehatan, kebersihan, keamanan, serta sopir yang sebagian merupakan tenaga kontrak daerah (TKS).
BPN Kabupaten Sikka Serahkan 20 Sertifikat Tanah Milik Pemkab
Untuk kegiatan operasional, pendanaan Puskesmas Wualadu masih bergantung pada alokasi anggaran dari Puskesmas Habibola sebagai induk.
Harapan Pemerintah dan Masyarakat
Petrus Herlemus juga menyampaikan beberapa harapan, antara lain penetapan kepala Puskesmas dan tenaga kesehatan melalui Surat Keputusan Bupati Sikka, serta dukungan anggaran dari pemerintah pusat dan daerah agar Puskesmas Wualadu dapat dikembangkan menjadi prototype Puskesmas terpencil non rawat inap.
Ia juga mengajak masyarakat agar ikut menjaga fasilitas pelayanan kesehatan yang telah dibangun. “Kami berharap masyarakat dapat memanfaatkan dan merawat fasilitas kesehatan ini dengan baik, sehingga tujuan bersama untuk mewujudkan masyarakat yang sehat dan sejahtera dapat tercapai,” tutupnya.»(rel)
-
HUMANIORA2 months ago
THS-THM cetak 146 Pelatih dalam UKT se-Nusa Tenggara dan Timor Leste
-
HUMANIORA4 months ago
Semangat Pengabdian Aipda Hironimus T. Werang di Tengah Keterbatasan Fisik
-
HUKRIM2 months ago
Masuk Pekarangan Tanpa Izin, Delapan Staf BRI Cabang Maumere Dipolisikan
-
EKONOMI2 months ago
Anggota DPRD Sikka Desak Kadis Perindagkop Fokus Benahi Pasar Alok Sebelum Relokasi
-
HUKRIM3 months ago
Dua Terpidana Korupsi Dieksekusi Kejaksaan Negeri Sikka
-
HUKRIM3 months ago
Kejari Sikka Hentikan Penuntutan Kasus Pencurian Melalui Mekanisme Restorative Justice